Che Guevara (18 Juni 1960)
Penerjemah: Edi Cahyono
Diambil
dari situs indo-marxist.net
Pidato
ini diberikan sebagai bagian dari seri acara televisi programa
"Kemajuan-kemajuan Kuba," di depan buruh-buruh dari Kementerian
Komunikasi. Tak lama setelah pidato ini, pemerintahan revolusioner menjalankan
nasionalisasi, antara bulan Juli dan Oktober 1960, yang menghapuskan pemilikan
peribadi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dan kapitalis-kapitalis Kuba.
Pidato ini dipublikasikan pada tanggal 19 Juni 1960, terbitan dari Revolucion.
Sebuah
revolusi seperti yang kita alami, sebuah revolusi oleh rakyat dan untuk rakyat,
tak dapat maju terkecuali pada setiap penaklukan dan setiap langkahnya
dilakukan oleh seluruh massa publik, oleh seluruh massa rakyat. Dan dalam
mengambil langkah-langkah tersebut, secara antusias, kita musti memahami proses
revolusionernya, kita harus mengetahui mengapa perlu mengambil langkah demikian
dan kita melakukannya dengan senang hati. Dan yang juga penting adalah bahwa
dalam setiap momen pengorbanan, kita tahu mengapa kita harus malakukan
pengorbanan itu, karena jalan menuju industrialisasi-yang pasti adalah jalan
untuk kesejahteraan kolektif dalam era kerajaan ekonomi ini-bukanlah jalan yang
gampang. Sebaliknya, adalah jalan yang sungguh sulit.
Saya
ingin sampaikan sesuatu yang lain kepada kalian. Begitu kontradiksi dan gerakan
rakyat di semua kawasan terbelakang di dunia ini berhasil mengusir eksponen
imperialisme ekonomi yang paling agresif, yakni Amerika Serikat, segera
agresinya akan berbalik bahkan dengan lebih kuat melawan kawasan yang paling
dekat dan paling ketat dikontrolnya, yaitu kawasan Amerika-dan seluruh kawasan
Amerika, mengganggu "kuda betina" kawasan itu, kawasan Karibia.
Dengan
kata lain, kebangkitan luar biasa ini, kebangkitan besar rakyat di Korea, di
Turki, di Jepang -untuk menyebut hanya sebagian dari contoh-contoh paling
eksplosif di kawasan lain di luar benua kita-juga mengandung sebuah bahaya bagi
Kuba.[1]
Selama
bulan April dan Mei 1960, mahasiswa Turki yang menuntut hak-hak demokratik
dijawab oleh peluru, dan pemerintahan Perdana Menteri Menderes mengumumkan
undang-undang darurat. Di bawah kondisi tak stabil ini, sebuah kudeta militer
telah menggulingkan pemerintahan.
Pada
bulan Juni 1960 puluhan ribu demonstran Jepang memprotes rencana kujungan
Presiden Eisenhower ke negeri itu, yang berakhir dengan dibatalkannya
perjalanan tersebut. Saat ini kita harus menganggap, tanpa
kesopanan semu, bahwa sampai derajat tertentu kita ikut bertanggung jawab
atas kenyataan terjadinya semua peristiwa tersebut. Jelas telah terjadi sebuah
kebangkitan rakyat negeri-negeri terbelakang, dan sampai tingkat tertentu
contoh Kuba telah memberikan sumbangannya, terutama di bumi Amerika Latin.
Jelas bahwa pengaruh tersebut lebih banyak terasa di Amerika Latin daripada di
negeri-negeri seperti Jepang, dengan jumlah penduduk 90 juta jiwa atau kurang
sedikit, dengan tingkat industri yang luar biasa. Namun apapun kenyataannya,
telah nyata terbukti bahwa kekuatan kolonial tak ada artinya ketika berhadapan
dengan rakyat yang telah bertekad untuk melenyapkan kolonialisme itu.
Itulah
aspek positif dari jalan yang kita pilih, jalan yang akan memberi inspirasi
solidaritas internasional bilamana ada agresi. Dan bila saya berbicara tentang
agresi, saya berbicara tentang agresi yang sesungguhnya. Saya tidak berbicara
tentang agresi kecil-kecilan. Saya tidak berbicara tentang agresi ekonomi
seperti yang baru akan dilancarkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat
terhadap gula Kuba.[2] Dengan kata lain, jalan kita adalah jalan yang sangat
sulit, dan kekuatan kita terletak pada persatuan antara kaum buruh, petani, dan
seluruh kelas-kelas miskin negeri ini, yang perlu melangkah maju ke masa depan.
Sekarang,
pembahasan ini ditujukan secara langsung kepada kelas buruh; bukan kepada
petani tetapi kepada buruh, karena dua alasan. Pertama, karena kaum tani telah
menyelesaikan seluruh tahap pertama dari tugas sejarahnya. Mereka telah
berjuang secara gagah berani untuk memenangkan hak mereka atas tanah, dan
mereka telah mulai menerima buah dari penaklukan itu; mereka sepenuhnya
mendukung revolusi. Kelas pekerja masih harus berupaya meraih buah dari
industrialisasi, buah dari kekuatan gerakan revolusioner. Dan itu belum
diterima karena tugas pertama yang harus dikerjakan terlebih dahulu adalah
meletakkan landasan pokok bagi industrialisasi, dan hal itu telah dikerjakan
secara sempurna dengan perubahan pemilikan tanah. Dengan kata lain, landasan
itu diletakkan melalui reforma agraria.
Kita
telah menyusuri bagian tersebut dari jalan ini, dan sekarang kita sedang
melangkah dengan semangat dan aspirasi yang luar biasa di atas jalan menuju
industrialisasi. Pada titik ini, peran kelas pekerja menjadi faktor yang
menentukan. Apakah kelas pekerja akan memahami secara sempurna seluruh
tugas-tugasnya dan pentingnya momen ini, dan kita akan meraih
keberhasilan; atau mereka tidak paham, dan industrialisasi hanya akan menjadi
upaya setengah hati lainnya seperti yang terjadi di kawasan Amerika Latin untuk
menghapuskan penindasan kolonial.
Saya
ingin mengatakan secara langsung kepada kalian dan menganalisa fakta-faktanya
secara tepat, karena diantara kaum revolusioner adalah lebih baik mengetahui
semua kesalahan-kesalahan yang mungkin akan dilakukan oleh masing-masing kita
dan berusaha memperbaikinya. Bukan rahasia lagi bahwa kekuatan gerakan
revolusioner terutama terletak di tangan kaum tani, dan kedua di tangan kelas
pekerja. Ada alasan untuk itu. Alasan pertama, bahwa gerakan pemberontakan kita
yang paling kuat berbasis pada daerah-daerah petani, dan di antara pemimpin
yang paling gigih, Fidel Castro, ada di daerah petani. Namun ada pula alasan
ekonomi dan sosial terpenting untuk hal ini: Kuba, seperti semua negeri
terbelakang, tidak memiliki proletariat yang kuat.
Di
kebanyakan negeri industri, khususnya adalah negeri industri baru yang tercipta
karena hubungan dengan rantai modal monopoli, buruh kadang-kadang menjadi
individu yang diistimewakan. Sementara buruh gula harus berkeringat sejak
matahari terbit hingga matahari tenggelam selama tiga bulan dalam satu tahun
dan kemudian mereka kelaparan untuk sembilan bulan berikutnya, beberapa jenis
buruh lainnya bisa bekerja sepanjang tahun dan memperoleh upah sebanyak lima
atau enam kali lipat dari yang diterima buruh gula. Hal ini membuat perbedaan
besar dan karena itu menimbulkan gagasan perpecahan diantara mereka. Inilah
yang secara konstan selalu diciptakan dan dipertahankan oleh kekuatan kolonial:
gagasan pemecahbelahan diantara kaum buruh, sehingga buruh yang diistimewakan
akan berusaha mempertahankan hak istimewanya itu, dan sementara mereka yang
berada di bawah akan berusaha untuk merangkak ke atas, bukan melalui usaha
kolektif tetapi dengan cara sendiri-sendiri, sehingga menghancurkan solidaritas
di antara kelas buruh.
Itulah
sebabnya mengapa, setelah kemenangan revolusi, kita kadang-kadang bahkan
menghadapi kesulitan dalam pertarungan menentang wakil-wakil dari Mujalisme,
wakil dari seluruh boneka-boneka yang didudukkan dalam CTC.[3] Dan hal ini juga
telah menghambat perkembangan gerakan buruh. Saat ini kita tidak dapat
mengatakan bahwa pemimpin-pemimpin serikat buruh lama dari masa terdahulu
tersebut sudah dieliminasi secara total, namun mereka sedang berada dalam
perjalanan menjadi sebuah kenangan masa lalu. Mereka yang telah berbuat
kekeliruan sedang dalam proses memperbaikinya, dan mereka yang telah secara
sadar bertindak menentang rakyat sedang disingkirkan satu per satu.
Di
dalam barisan kelas buruh, bagaimanapun juga, masih terdapat semangat yang
membuat buruh memandang hanya satu pembedaan saja: buruh di satu sisi dan
majikan di sisi lain, sebuah sikap simplistik yang mereduksi semua analisa
menjadi satu pembedaan besar tersebut: buruh melawan majikan.
Dewasa
ini, di tengah-tengah proses industrialisasi di mana negara memainkan peran
sangat penting ini, buruh seringkali memandang negara hanya sebagai majikan
yang lain, dan memperlakukannya juga sebagai majikan. Namun karena negara
(Kuba, ed.) ini justru kebalikan dari negara-majikan, maka kita harus
menetapkan sebuah dialog-yang seringkali panjang dan melelahkan-dengan
kaum buruh yang pada akhirnya bisa diyakinkan, namun selama masa tersebut telah
menghambat langkah maju.
Saya
bisa saja menunjukkan beberapa contoh hangat, namun tidak ada gunanya menunjuk
pada kasus-kasus individual atau pada orang-orang tertentu. Saya yakin bahwa
kebanyakan dari contoh-contoh ini sebenarnya adalah akibat dari mentalitas yang
justru harus kita bongkar, bukan akibat dari sebuah keyakinan buruk atau sebuah
niat yang disengaja untuk menghambat revolusi. Yang harus jelas dipahami oleh
setiap orang adalah apa yang pernah dikatakan Fidel tempo hari. Pemimpin buruh
yang paling baik bukanlah orang yang berusaha memperoleh roti hari ini untuk
kawan-kawannya; pemimpin buruh yang baik adalah orang yang mengusahakan agar
setiap orang memperoleh roti dari hari ke hari, orang yang memahami secara
sempurna proses revolusioner dan, dengan menganalisa dan memahaminya
secara menyeluruh, akan mendukung pemerintah dan meyakinkan kawan-kawannya,
atau menjelaskan pada mereka alasan-alasan untuk tindakan-tindakan revolusiner
yang diambil. [4] Ini tidak berarti bahwa pemimpin buruh harus menjadi
seperti burung beo, sekedar mengulang apa yang dikatakan pemerintah kepadanya
melalui menteri perburuhan atau melalui departemen-departemen lainnya.
Jelas
bahwa kesalahan mungkin juga terjadi pada pihak pemerintah, dan pemimpin buruh
yang akan menunjukkan kesalahan itu dan terus mengingatkan pemerintah kembali
jika kesalahan tersebut terulang kembali atau belum diperbaiki. Hal itu tidak
lebih dari sekedar masalah prosedur, karena saat ini ada banyak wakil rakyat di
pemerintahan, yang bertekad untuk melayani rakyat dan bersemangat untuk
memperbaiki semua kesalahan yang telah kita lakukan, karena tak
seorangpun yang kebal di sini. Sekelompok orang muda tanpa pengalaman
sebelumnya, yang harus menempatkan diri (dalam sejarah revolusi Kuba, ed.)
pada kemudi akselerasi proses pembangunan bangsa, menentang kekuatan ekonomi
dan militer yang paling kuat di seantero benua dan di seantero yang disebut
Dunia Barat, secara alamiah tentu akan membuat kesalahan. Di sini letak tugas
para pemimpin buruh, untuk menunjukkan kesalahan dan, bila perlu, meyakinkan
para pemimpin pemerintahan untuk memperbaiki kesalahan, dan terus mendesak
sampai ke pemimpin tertinggi dari pemerintahan revolusioner, hingga kesalahan
itu diperbaiki. Adalah juga tugasnya untuk menunjukkan kepada kawan-kawannya
apa kesalahan tersebut dan menunjukkan bagaimana memeranginya, bagaimana
memperbaikinya, namun harus selalu melalui diskusi.
Sungguh
tak dapat dimaklumi dan akan menjadi awal dari kejatuhan kita bila kaum buruh
terpaksa melakukan pemogokan, misalnya, karena negara-majikan (dan di sini saya
membicarakan proses industrialisasi, yakni, partisipasi yang besar dari negara
dalam keseluruhan proses ini) mengambil posisi yang sangat keras kepala
dan sangat absurd sehingga memaksa buruh melakukan mogok. Hal itu akan menjadi
awal dari akhir pemerintahan rakyat, karena hal itu akan menjadi pengingkaran
dari segala sesuatu yang telah kita perjuangkan.
Memang,
kadang-kadang pemerintah akan meminta kepada kaum buruh di sektor-sektor
tertentu untuk berkorban. Karena diminta, buruh-buruh gula telah dua kali
membuat langkah ke depan seperti ini. Mereka telah membuktikan diri menjadi-dan
saya katakan ini dengan sejujurnya-kelompok pejuang paling gigih, dengan
kesadaran kelas paling tinggi, kesadaran mendalam terhadap tugas-tugas
revolusioner mereka. Namun pada titik tertentu, demi kepentingan seluruh
komunitas, kita semua harus memikul tanggung jawab tersebut dan untuk sementara
melupakan beberapa hak-hak istimewa kita. Di situ letak tugas pemimpin buruh:
menganalisa momen tersebut, menganalisanya dan memastikan bahwa
pengorbanan buruh, seandainya perlu, adalah seminimal mungkin. Meskipun
demikian, pada saat yang sama ia mesti meyakinkan kawan-kawannya sesama
buruh bahwa pengorbanan itu perlu dan menjelaskan mengapa perlu, sehingga
setiap orang menjadi yakin. Karena dalam sebuah pemerintahan revolusioner,
pengorbanan tidak bisa dipaksakan dari atas; pengorbanan itu harus merupakan
hasil dari keinginan dan keyakinan semua yang melakukannya.
Industrialisasi
merupakan kerja pengorbanan. Memasuki proses percepatan industrialisasi
bukanlah sebuah plesiran, dan kita akan menyaksikannya di masa depan. Kekuatan
kaum monopoli telah menghantam kita, atau paling tidak mereka telah
memperlihatkan kuku-kuku tajam mereka, karena sampai saat ini mereka masih
belum melancarkan pukulan dalam kasus minyak.[5] Masalah minyak adalah sesuatu
yang hampir saja meruntuhkan pemerintahan revolusioner, atau penyerahan secara
total, belum lama ini. Untungnya, saat ini ada negara-negara yang memiliki
minyak dan memiliki kemandirian penuh untuk menjualnya, dan memiliki kekuatan
untuk mengangkutnya ke negara yang telah membelinya, tak peduli betapa kuatnya
permusuhan.
Dengan
kata lain, hubungan kekuatan di dunia dewasa ini telah memungkinkan Kuba untuk
menyingkirkan rintangan yang memisahkan negeri terjajah dari negeri tak
terjajah: kontrol terhadap sumber daya alam dan industri dasarnya.
Tidak
ada gunanya kita memiliki lapisan bawah tanah, sebab kita belum tahu apakah
tanah kita mengandung minyak atau tidak, dan minyak harus dicari, dan biayanya
sangat mahal. Sementara industri kita harus tetap jalan.
Kalian
semua tahu bahwa sebuah negeri dewasa ini 90% atau bahkan lebih tergantung pada
listrik untuk tetap bisa beroperasi, dan bahwa listrik di sebuah negeri
seperti Kuba 90% atau lebih tergantung pada minyak. Dengan kata lain, minyak
adalah titik strategis di atas mana sebagian besar pertentangan kepentingan
berlangsung. Kita sadari bahwa cepat atau lambat pertentangan itu pasti akan
berlangsung, namun kita sudah melakukan cara-cara legal dalam berhadapan dengan
perusahaan-perusahaan asing. Kenyataan selanjutnya, ternyata mereka menampilkan
arogansi monopolistiknya, berusaha saat itu juga menciptakan masalah,
sebagaimana akan mereka lakukan pada kesempatan lain, mencoba menciptakan
masalah yang serius.
Sebagaimana
saya katakan sebelumnya, ada satu bangsa yang memiliki minyak, yang memiliki
kapal untuk membawanya kemari, mau membawanya ke sini, dan punya kekuatan untuk
melakukan itu. (Tepuk tangan) Kalau saja saat itu kita belum mampu
memperhitungkan pasokan minyak itu, dilema kita pada saat ini tentu akan
berbeda. Bisa jadi kita akan dihadapkan pada pilihan menyerah untuk selamanya,
atau kembali ke masa-masa nenek moyang Siboney kita, [6] dengan hanya satu
kemajuan-karena kita telah memiliki kuda dan burror, yang
tidak mereka miliki pada masa itu-namun membuat semua industri kita lumpuh.
Tentu saja situasi tersebut amat sulit. Saya bahkan tidak ingin memikirkannya.
Beruntung sekali situasi kita tidak seperti itu, dan kita harus bergerak maju
terus.
Namun
hal itu bukan berarti bahwa bahaya telah berlalu sepenuhnya, bahwa kemenangan
akhir telah diraih, dan bahwa apa yang perlu kita lakukan sekarang adalah
melakukan analisa masalah-masalah industrialisasi. Ada alasan mengapa
kebanyakan dari kita di sini memakai seragam milisia, dan kewaspadaan serta
latihan kalian masih merupakan faktor yang perlu, mungkin sekarang malah lebih
daripada sebelumnya. Barangkali kebanyakan dari kita akan mengorbankan hidupnya
untuk mempertahankan revolusi ini. Namun yang penting adalah-dan inilah
yang menjadikan seorang revolusioner yang baik-bahwa kita harus melaksanakan pekerjaan
kita sambil menyadari bahwa saat itu akan datang, dan menyiapkan diri untuk
itu; pada saat yang sama, kita juga musti mengembangkan pekerjaan kita
seolah-olah momen itu tak akan pernah datang, sambil terus memikirkan tentang
pembangunan negeri ini secara damai, karena kita memiliki hak untuk berpikir
seperti itu, dan karena itu adalah solusi yang ideal. Kalau mereka menyerang
kita, kita harus mempertahankan diri; kalau bom-bom musuh merusakkan apa yang
menjadi milik kita, sayang sekali! Tapi setelah kemenangan kita, kita akan
membangunnya kembali. Namun hari ini yang harus kita pikirkan tiada lain
kecuali membangun.
Hal
ini selanjutnya mengarahkan kita pada analisis, pada neraca keseimbangan,
mengenai apa yang kita miliki pada saat ini, secara politik dan ekonomi. Kita
dapat mengatakan bahwa kita memiliki pemerintahan revolusioner-saya pikir tidak
banyak keraguan tentang kenyataan ini, bahwa pemerintahan kita adalah
pemerintahan revolusioner, sebuah pemerintahan rakyat yang bekerja secara
fundamental untuk memperbaiki standard hidup rakyatnya dan menciptakan kondisi
bagi kesejahteraannya. Dan kita memiliki sesuatu yang lain yang sangat penting,
sesuatu yang belum pernah ditekankan: kita telah menghancurkan rejim tentara
lama hingga hancur berantakan. (Tepuk tangan) Dengan kata lain, apa yang
pertama sekali dan paling pokok harus terjadi adalah penempatan para
wakil rakyat di dalam pemerintahan; dengan itu kita memiliki sebuah
pemerintahan rakyat. Namun sebuah pemerintahan harus mempertahankan dirinya
dengan sesuatu dan sesuatu itu adalah, sayang sekali, tentara. Kalian harus
memiliki tentara. Tentara sesungguhnya adalah sebuah badan parasit-hanya
tentara kita saja yang hingga tahap tertentu bisa menghindarkan sifat parasit
ini-namun sesungguhnya merupakan badan yang harus kalian punyai. Seandainya
badan itu adalah tetap tentara lama, paling banter kita sudah ada di La Cabana.
[7] (Suara tertawa). Itulah yang bisa terjadi. Itulah sebabnya mengapa
sangat penting bagi rakyat dan tentara untuk menjadi satu dan sama.
Pemerintahan revolusioner selanjutnya dapat bergerak maju dengan didukung oleh
Tentara Pemberontak (Rebel Army, nama untuk kekuatan militer penentang
rejim Batista, ed.) oleh angkatan bersenjata pemberontak, semuanya
bersatu sebagai suatu kesatuan.
Lagipula,
kita memiliki lokasi geografik dan tanah subur yang memungkinkan tingkat
pembangunan yang luar biasa. Kita masih memiliki sumber daya mineral yang belum
dieksplorasi. Kita, misalnya, adalah penghasil nikel terbesar kedua di seluruh
dunia, paling tidak di dunia Barat, dan nikel adalah komponen utama dari semua
peluru dan roket di dunia Barat dan juga persenjataan tank-setidaknya hingga
saat ini-dan nikel juga ditemukan dalam logam campuran yang paling sensitif
yang digunakan untuk merakit pesawat tempur. Dengan kata lain, nikel merupakan
mineral strategis, mineral masa depan. Mungkin kita memiliki minyak, namun yang
sudah pasti kita memiliki besi. Agak sulit memang untuk mengolahnya, tapi kita
memilikinya, dan kita memiliki banyak jenis mineral lainnya. Kita tidak punya
beberapa jenis mineral lain seperti batubara, namun kita akan mencari jalan
untuk mendapatkannya. Kita juga memiliki kekayaan luar biasa sumberdaya tebu,
sebuah potensi untuk mengkonversikan tebu menjadi industri gula kimiawi, yang
akan menjadi sumber kekayaan yang tak habis-habisnya.
Itulah
gambaran hal-hal bagus yang kita miliki. Namun kita juga memiliki beberapa hal
buruk. Pertama, kita memiliki kelemahan seperti yang dimiliki semua negeri
terbelakang. Kita adalah negeri dengan satu jenis hasil produksi yaitu gula.
Kita adalah negeri yang seluruh kehidupannya bertumpu di sekitar produk
tersebut, negeri dimana yang berkembang hanya pabrik pengolahan gula dan
importir barang-barang manufaktur, yang dibeli dengan uang yang dihasilkan dari
pabrik gula. Namun karena kita memiliki pemerintahan (di bawah rejim
Batista, ed.) yang tidak secara gigih menjual gula kita itu selain
dari pada menjadi antek sistem ekonomi yang didominasi oleh kekuatan
kolonialis-dalam kasus kita adalah Amerika Serikat-kita tidak pernah ke luar
dan mencari pasar baru untuk gula kita. Tidak jadi masalah bila bagian besar
dari dunia memang mengkonsumsi lebih sedikit gula dari yang semestinya bisa
mereka nikmati. Dan tidak jadi masalah bila daya beli sebagian besar dari dunia
terus tumbuh dan bersedia membeli gula. Tapi, kita buta terhadap kenyataan itu.
Kita memiliki sistem kuota; sistem kuota yang memungkinkan tuan-tuan tanah
besar memiliki tanah lebih daripada yang mereka butuhkan. Itu berarti metode
pertanian tidak mengalami kemajuan sedikitpun, karena tuan-tuan tanah besar itu
tidak melakukan apa-apa kecuali membiarkan tebu tumbuh, memelihara sekedarnya,
memanen setahun sekali, dan menanam kembali kira-kira sekali setiap tujuh
tahun. Untuk alasan-alasan tersebut, sebuah negeri dengan kekayaan seperti
Kuba, negeri dengan kesuburan seperti Kuba dan yang mengkhususkan dalam
pertanian tebu, sungguh jauh ketinggalan dalam hal hasil pertaninan. Teknik
pertanian kita berada pada tingkat yang sangat rendah.
Kita
juga memiliki-dan setiap orang mengetahuinya-sebuah pangkalan udara militer,
menggunakan istilah sangat halus, hanya sembilan puluh mil dari teritori kita,
dan itu adalah sebuah pangkalan dengan segala macam penjahat perang,
pangkalan potensial bagi operasi segala jenis agresi. Tak peduli apapun
jenisnya, apakah diplomat-diplomat mereka di negeri kita atau pembunuh-pembunuh
bayaran di negeri lain. Situasi agresi terhadap Kuba sedang mencapai tingkat
yang amat tinggi. Kita adalah jantung strategis dari kawasan Karibia. Kita
memiliki pangkalan militer yang bisa kita klasifikasikan sebagai sebuah
pangkalan musuh di daerah teritori kita yang terus menerus melakukan
provokasi, yang mengancam menjadi Maine di zaman ini.
[8]
Dan
di atas segalanya, kita memiliki kehormatan sebagai bahaya "contoh
buruk" bagi kawasan Amerika Latin. Kalian tahu, Eisenhower pernah
berkunjung dan harus menangis karena gas air mata (gas air mata itu
sesungguhnya ditujukan kepada para pemrotes kunjungan Eisenhower, ed.).
Pokoknya, situasi presiden sungguh kritis.
Lalu,
bila presiden kita yang melakukan kunjungan, seringkali ia mendapatkan
penerimaan resmi yang dingin dari beberapa penguasa yang takut; namun
penerimaan yang ia peroleh dari rakyat negeri itu sungguh luar biasa. Itulah
kebanggaan kita dan kekuatan kita, namun di lain pihak hal itu juga berbahaya
bagi kita. Kekuatan tersebut membangun sebuah "contoh buruk." Dan
kekuasaan kolonial berusaha mengisolir kita-dari sesama pemerintahan
setidaknya; namun, mengisolir kita dari rakyat adalah jelas tidak mungkin.
Kekuasaan kolonial berusaha secara bertahap mengisolir kita.
Saya
kira Fidel telah menyampaikan perihal tindakan yang sedang dipersiapkan Amerika
Serikat, (ed.) yaitu menyapu Republik Dominika lebih dahulu untuk
kemudian Kuba. Pertama mereka akan bertindak terhadap Republik Dominika, secara
bertahap memutuskan hubugan diplomatik dengan diktator di sana. Selanjutnya
mereka akan berkata, "masih ada diktator lain di Amerika Latin," dan
mereka akan mulai menutup Kuba, dan ketika buah telah masak, mereka akan
memetiknya. Itulah bahaya dari luar yang saya maksud.
Dewasa
ini kita harus terus maju apapun bahaya politik yang kita hadapi. Kita hanya
perlu mengukur kekuatan ekonomi kita dan kelemahan-kelemahannya. Begitu kita
telah memperhitungkannya, begitu kita mengetahui secara tepat
kemungkinan-kemungkinan apa yang ada, kita musti segera mengambil langkah pasti
dan tegas untuk secara bertahap mencapai industrialisasi kita.
Sekarang,
yang pertama harus kita lakukan adalah merumuskan sejumlah tujuan kita,
sejumlah batasan bagi ambisi kita, jika bisa dikatakan demikian. Apa tujuan
pokok kita, tujuan besar kita, garis-garis pokok yang ingin kita rintis? Dari
sudut pandang politik, yang pertama kita inginkan adalah untuk bisa menentukan
nasib kita sendiri, menjadi sebuah negeri yang mandiri, sebuah negeri yang
bebas dari campur tangan asing, yang mencari sistem pembangunannya
sendiri tanpa adanya campur tangan asing, dan yang dapat melakukan perdagangan
secara bebas dengan seluruh dunia. Dan setelah itu, atau mungkin sebelum itu,
kita ingin memperbaiki standar hidup rakyat kita, memperbaiki sebesar dan
seambisius mungkin yang bisa dicapai, sementara pada saat yang sama
mengevaluasi secara akurat apa masalah yang kita hadapi. Di sinilah kita harus
teliti.
Kita
mestinya tidak terlalu khawatir tentang masalah politik. Kita memiliki cukup
tekad, cukup dukungan dari rakyat yang membuat kita tidak akan pernah bertekuk
lutut karena masalah politik. Namun kita harus pastikan bahwa pembangunan ini
tidak akan mengorbankan rakyat melampaui batas pengorbanan yang
diperlukan.
Contohnya, saya akan katakan sesuatu untuk menghentikan desas-desus, karena saya tahu orang sedang membicarakan banyak hal. Ada barang-barang impor yang tidak kita miliki, yang banyak digunakan orang setiap hari. Misalnya, beberapa saat lalu seseorang memberikan permen karet pada saya. Ada banyak barang konsumsi yang, bila kita pikirkan, sebenarnya telah dicekokan kepada kita oleh kaum penjajah untuk kita gunakan, seperti halnya buku-buku komik, misalnya, yang datang pada kita dalam keadaan siap pakai dari Amerika Serikat. Banyak barang yang diajarkan kaum penjajah untuk kita pakai. Dan sekarang ketika produk-produk itu tak ada di sekitar kita, rakyat kemudian mengeluh. Dan mereka mulai bertanya-tanya sungguhkah pemerintah sedang memperbaiki standar hidup rakyat, ataukah akan menghilangkan barang-barang impor penting seperti permen karet dan barang-barang semacamnya.
Contohnya, saya akan katakan sesuatu untuk menghentikan desas-desus, karena saya tahu orang sedang membicarakan banyak hal. Ada barang-barang impor yang tidak kita miliki, yang banyak digunakan orang setiap hari. Misalnya, beberapa saat lalu seseorang memberikan permen karet pada saya. Ada banyak barang konsumsi yang, bila kita pikirkan, sebenarnya telah dicekokan kepada kita oleh kaum penjajah untuk kita gunakan, seperti halnya buku-buku komik, misalnya, yang datang pada kita dalam keadaan siap pakai dari Amerika Serikat. Banyak barang yang diajarkan kaum penjajah untuk kita pakai. Dan sekarang ketika produk-produk itu tak ada di sekitar kita, rakyat kemudian mengeluh. Dan mereka mulai bertanya-tanya sungguhkah pemerintah sedang memperbaiki standar hidup rakyat, ataukah akan menghilangkan barang-barang impor penting seperti permen karet dan barang-barang semacamnya.
Tentu
saja, kita bisa berbuat salah di semua hal ini, karena kadang-kadang memang sulit
memukul paku secara tepat di tengah. Meskipun demikian, kita musti selalu
ingat, bahwa kita bisa tetap hidup tanpa barang-barang tersebut dan ternyata
tidak terjadi apa-apa. Namun kita masih memiliki 300.000 penganggur, laki-laki
dan perempuan di Kuba dewasa ini. Dan tidak bekerja pada umumnya berarti tidak
makan atau makan sangat sedikit, yang berarti menjadi lemah, gampang sakit,
atau pendeknya hidup dalam kemiskinan.
Kita
tidak dapat, dan harus saya katakan di sini secara sangat terus terang, mengunyah
semua permen karet yang kita inginkan, makan semua buah persik yang kita
inginkan, meminum semua sari buah peer yang kita inginkan,
yang diimpor dalam kaleng-kaleng kecil yang manis-dan pada saat yang sama
menciptakan lapangan kerja bagi 300.000 orang yang menganggur dan 300.000
lainnya yang setengah menganggur.
Itu
semua merupakan upaya yang berat. Coba pikirkan itu. Dewasa ini, jumlah tenaga
kerja di Kuba mencapai 2,3 juta orang. Dengan kata lain, jumlah tenaga kerja
adalah sepertiga dari jumlah penduduk negeri. Tiga ratus ribu diantaranya tidak
bekerja, yaitu 13 persen-tidak begitu banyak sebenarnya, tapi masih ada 300.000
lainnya yang setengah pengangguran. Contoh paling tragis adalah buruh gula.
Mereka bekerja, namun mereka adalah hampir mayoritas dari 300.000 orang
setengah pengangguran itu, karena mereka hanya bekerja beberapa bulan
saja dari satu tahun untuk memperoleh upah yang rendah, terutama buruh gula
pertanian, dan selanjutnya selama beberapa bulan mereka tidak bekerja sama
sekali.
Dewasa
ini tugas dari pemerintahan revolusioner pada level ekonomi adalah, sebelum hal
lainnya, pertama kali memecahkan problem pengangguran, dan setelah itu problem
setengah pengangguran. Itulah sebabnya mengapa kita harus berjuang secara gigih
menentang kenaikan upah, karena setiap upah naik itu berarti satu orang (tenaga
kerja) upahan akan tersingkir. Modal negeri ini adalah satu kesatuan. Kita
tidak dapat begitu saja mencetak uang, itu adalah sebuah kebohongan. Makin
banyak kita mencetak uang makin berkurang nilainya. Karena modal kita adalah
satu kesatuan, dan karena dengan modal itulah kita musti membangun negeri ini,
kita harus berpikir keras tentang industri mana yang hendak kita kembangkan,
bidang mana yang akan kita kerjakan, sehingga kita dapat memilih industri yang
memberikan paling banyak pekerjaan. Saya ulangi: itulah tugas pokok kita,
sebelum tugas yang lainnya, guna memastikan bahwa setiap orang di Kuba bisa
makan. Setelah memastikan bahwa setiap orang di Kuba bisa makan setiap hari,
selanjutnya, memastikan bahwa setiap orang berpakaian dan memiliki tempat
tinggal yang layak di Kuba. Dan terakhir bahwa setiap orang memiliki hak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan secara cuma-cuma dan pendidikan secara
cuma-cuma.
Namun
soal pertama adalah pengangguran, itulah yang harus dipikirkan oleh kita semua.
Kita musti ingat bahwa pertukaran mata uang asing bukanlah sebuah permainan,
namun sebuah keharusan vital. Setiap sen dollar yang kita tabung adalah satu
sen yang dapat diinvestasikan dalam sebuah perusahaan yang akan memberikan
pekerjaan. Sekarang saya ingin mengajak bergerak lebih jauh, karena salah
satu pertanyaan dasar lainnya yang perlu diajukan, yang secara alamiah
sesungguhnya telah kita kerjakan lantaran kita harus mengikuti sebuah garis
besar, adalah bagaimana dan dengan cara apakah pembangunan ini dicapai.
Pada
dasarnya ada dua cara, masing-masing dengan variasinya, namun tetap ada dua
cara. Salah satunya disebut perdagangan bebas. Istilah ini pernah digunakan
untuk mengacu pada sebuah istilah dalam bahasa Prancis (laissez-faire)
yang berarti "biarkan berlangsung." Biarkan semua kekuatan ekonomi
bekerja secara bebas, secara setara, sehingga dalam kompetisi masing-masing
kekuatan ini akan menghasilkan pembangunan negeri. Dengan kata lain, fasilitasi
saja perdagangan bebas. Itulah yang sudah ada di Kuba. Dan apa yang terjadi?
Saya seringkali menekankan contoh, karena apa yang terjadi memang dahsyat, dan
menunjukkan betapa sebuah negeri dapat diperbudak secara ekonomi tanpa rakyat
memiliki gagasan tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Tentu
saja, ada juga sebuah kediktatoran, namun hal ini akan tetap berlangsung bahkan
tanpa ada kediktatoran. Ada contoh yang amat drastis: ada sebuah perusahaan,
sekarang sudah di tangan pemerintah, bernama Cubanitro. Perusahaan ini bernilai
sedikitnya 20 juta peso dan akan terus dikembangkan dan yang
akan memakan biaya lebih banyak lagi; ini adalah sebuah perusahaan yang akan
bermanfaat bagi negeri kita. Perusahaan bernilai 20 juta peso itu
dimiliki oleh sebuah kelompok pemilik saham yang katakanlah menanamkan saham
400.000 peso di dalamnya. Itu berarti 400.000 peso bisa
memperoleh. Puncaknya, 400.000peso itu dipinjam dari sebuah bank.
Begitulah, seseorang yang hanya memiliki sebuah gagasan dan inisiatif bisa
menjadi pemilik sebuah pabrik senilai 20 juta peso. Ia bisa menjadi
seorang milyuner terbesar di Kuba hanya dalam waktu satu malam.
Di
samping itu, pada umumnya pabrik tersebut dibangun dengan baik. Ada
pabrik-pabrik lain di mana urusannya bukan pabrik itu sendiri, dengan kata
lain, mereka bukanlah usaha industri yang dibangun untuk menghasilkan suatu
barang. Bagaimanapun juga, jika kita berikan uang 20 juta peso kepada
seseorang, ia tinggal mempekerjakan sejumlah buruh dan mengembangkan sebuah
industri untuk negeri ini, itu bukan sesuatu yang buruk; hal itu memang sangat
buruk, namun sebenarnya tidaklah terlalu buruk. Nah, ada kasus-kasus lain
di mana kita memberikan 20 juta peso namun ternyata uang itu
tidak dikembangkan di bidang industri; uang itu digunakan untuk
membeli masin-mesin. Kira-kira 8 hingga 10 juta peso diinvestasikan
dalam barang-barang rongsokan lainnya dan sisanya langsung masuk ke dalam
kantong. Mereka tidak peduli dengan pabrik; pabrik tersebut memang dibiarkan
hancur.
Pemerintahan
revolusioner, misalnya, terpaksa harus mengoperasikan sebuah pabrik kertas
Tecnica Cubana. Ini merupakan contoh klasik dari gejala tersebut. Pabrik itu
dibangun hanya dengan tujuan mencuri uang melalui pinjaman. Ini merupakan
contoh-contoh di tingkat negara, karena uang negara dipinjamkan untuk
perdagangan bebas. Walaupun mungkin tidak semua perusahaan seperti itu, begitu
mereka memperoleh kekuatan mereka mulai membangun persengkokolan dengan
penguasa-penguasa militer saat itu, dengan para politisi saat itu, dalam rangka
memperoleh lebih banyak lagi keuntungan.
Contoh
lain dari perusahaan bebas adalah sebuah surat yang pernah dibacakan oleh Fidel
dari wakil Radio Cremata, yang menawarkan pelayanan stasiun radio tersebut bagi
perusahaan listrik sebagai sebuah perwakilan dari rakyat Kuba. Inilah contoh
lain dari perdagangan bebas.
Sebagai
tambahan untuk semua itu, tambahan untuk bukti kelicikan dan keinginan untuk
mencuri, ada contoh lain dari perdagangan bebas, yaitu banyak pabrik yang
macet. Mengapa? Ada dua alasan: Pertama, pabrik-pabrik itu milik usahawan
kecil, kapitalis skala kecil Kuba, dan mereka harus bersaing dengan
perusahaan-perusahaan monopoli raksasa, yang bisa secara gampang menurunkan
harga produknya pada saat mereka bertindak sebagai pesaing. Karena
perusahaan-perusahaan itu beroperasi pada skala dunia, sehingga ongkos
produksinya lebih murah. Namun sebuah perusahaan kecil akan bangkrut dalam
waktu enam bulan. Dan alasan kedua untuk pabrik-pabrik yang tak jalan adalah
adanya anarkhi yang berlangsung di sini. Sebagaimana di setiap sistem
perdagangan bebas, ketika seseorang membangun sebuah pabrik sekrup dan
menghasilkan uang, tetangga sebelahnya juga berpikir tentang pabrik sekrup
sebagai usaha yang baik dan membangun pabrik yang sama. Namun pada saat yang
sama, dua orang lain lagi memiliki ide dan melakukan hal yang sama. Hasilnya
adalah bahwa pada saat yang sama empat pabrik sekrup mulai beroperasi untuk
sebuah pasar yang hanya membutuhkan satu pabrik, dan selanjutnya kita tinggal
menyaksikan penutupan pabrik-pabrik.
Ada
akibat lain dari perdagangan bebas. Dengan sistem pengangguran demikian dan
sistem yang membiarkan kekuatan-kekuatan ekonomi bertarung satu sama lain,
seorang buruh harus menjual dirinya sebagai barang yang bekerja, bersaing
dengan tetangganya sesama buruh yang juga lapar dan yang juga harus menjual dirinya.
Dan para kapitalis memandangnya hanya sebagai membeli komoditi yang paling
murah. Selalu ada seseorang yang lebih lapar daripada yang lain, atau lebih
lemah daripada kebanyakan, atau yang mengkhianati kepentingan kelasnya dan
runtuh-pasrah. Itulah orang-orang yang memperoleh pekerjaan, orang yang
memperoleh keistemewaan, dan orang yang menetapkan standar hidup sangat rendah
bagi sesama buruh lainnya yang mengikuti dan yang akan menerima kondisi
tersebut. Itulah akibat lain dari perdagangan bebas.
Terkadang
situasi sebaliknya terjadi. Sebuah perusahaan kapitalis, sebuah perusahaan
monopoli asing, menujukkan kepada negara, atau kepada perusahaan-perusahaan
kapitalis negeri itu, betapa efisien dan beruntung dirinya. Ia membayar upah
buruhnya lebih tinggi daripada kebanyakan perusahaan lain dan menjadikan para
buruhnya sebagai orang-orang yang lebih istimewa. Buruh itu adalah buruh yang
memperoleh sebuah pekerjaan di sebuah perusahaan asing, yang memperoleh upah
lebih tingi, yang semata-mata harus loyal kepada perusahaan yang
"baik" tersebut, yang menggaruk, seperti perusahaan minyak, misalnya,
kira-kira 30 juta peso hasil keuntungan per tahun.
Dengan
kata lain, saya hanya mengeluh tentang seorang Kuba yang telah mengantongi 20
juta peso, namun di lain pihak ia disingkirkan oleh perusahaan
minyak yang mengeduk 34 juta peso per tahun, bukan hanya 20
juta lewat selama hidup mereka. Inilah yang terjadi pada perusahaan listrik,
perusahaan telepon, semua gurita-gurita raksasa internasional itu. Mereka
memiliki sebuah sistem: membayar upah sedikit lebih tinggi.
Itulah
alat untuk memecah-belah kelas pekerja. Lebih-lebih lagi, segera mereka mulai
menekankan bahwa pegawai mereka adalah orang-orang istimewa, memberi mereka
klub tersendiri, klub ekslusif. Selain itu, kulit hitam tidak boleh bekerja di
tempat itu karena tempat itu khusus untuk kaum kulit putih saja-suatu alat
lainnya untuk memecah-belah buruh. Inilah akibat lain dari adanya perdagangan
bebas. Tentu saja kita melihat hal ini, karena itu adalah contoh kongkret yang
kita kenal, contoh sebuah sistem yang berkuasa di Kuba dan yang sekarang sedang
mereka jual kepada kita sebagai satu-satunya jalan yang paling mungkin dan
demokratis bagi sebuah negeri untuk berkembang.
Namun
ada sebuah sistem lain. Sebuah sistem yang kita yakini, di mana kita dapat
mengucapkan: "Kita adalah kaum revolusioner, kita adalah
pemerintahan revolusioner yang mewakili rakyat." Karena itu, untuk
siapakah kita membangun industri, dan siapa yang harus diuntungkan kalau bukan
rakyat? Dan kalau rakyat yang harus mengambil keuntungan, dan kalau kita adalah
wakil rakyat, kitalah, pemerintah, yang harus mengontrol proses industrialisasi
dan menanggung beban industrialisasi, sedemikian rupa sehingga anarkhi tidak
muncul. Di mana sebuah pabrik sekrup dibutuhkan akan didirikan sebuah pabrik
sekrup. Di mana sebuah pabrik baju dibutuhkan maka akan didirikan sebuah pabrik
baju, bukan tiga. Mula-mula kita akan menghemat modal negeri. Lagi pula, bila
sebuah industri dasar besar dibutuhkan, bahkan sekalipun tidak menghasilkan
uang, bahkan seandainya itu bukanlah langkah terbaik dari sudut pandang usaha,
industri dasar itu akan dibangun, karena industri itu yang akan memberikan
dasar bagi keseluruhan jalan menuju industrialisasi.
Di
luar itu semua, kita tidak akan pernah harus mematahkan pemogokan, atau
mematahkan sebuah pemogokan buruh dengan tipu daya, dengan beberapa manuver di
bawah tangan, atau dengan beberapa taktik yang memecah belah. Kita tidak boleh
memberi upah kepada seorang buruh atau profesional lebih tinggi daripada
standar yang umum diterima di dalam industri tersebut, daripada upah yang
wajar, untuk memperoleh keuntungan sosial atau dengan tujuan untuk
menghancurkan seseorang, karena prosedur semacam itu bukan cara revolusioner.
Kita akan selalu mencoba memastikan upah buruh setinggi yang dimungkinkan oleh
industri, selalu ingat bahwa prioritas utama kita adalah menjamin adanya
pekerjaan bagi setiap orang, dan setelah menciptakan pekerjaan bagi
pengangguran total, selanjutnya adalah menciptakan pekerjaan bagi para
setengah pengangguran.
Terlepas
dari itu, terdapat perbedaan besar antara kedua jenis pembangunan itu,
antara pembangunan perdagangan bebas dan pembangunan revolusioner. Dalam
pembangunan perdagangan bebas, kekayaan terpusat di tangan sedikit orang, di
tangan teman dekat birokrat pemerintahan, pada mereka yang pandai dan lihai
berusaha. Sementara dalam pembangunan revolusioner, kekayaan adalah milik
rakyat. Negeri dapat membangun lebih banyak dan pada saat yang sama memastikan
masuk ke dalam keseluruhan gambaran industri, dan menempatkan setiap
perusahaannya untuk melayani pembangunan seluruh bangsa. Juga tidak akan ada
lagi penyerahan sumber daya negeri kita ke tangan monopoli asing. Sebaliknya,
kita akan mulai perlahan-lahan mengambil kembali kekayaan yang telah direnggut
dari kita.
Itulah
perbedaan mendasar di antara kedua jalan tersebut: jalan perusahaan perdagangan
bebas dan jalan revolusioner. Kita, bersama seluruh rakyat Kuba, telah memilih
jalan revolusioner. Perusahaan-perusahaan kita adalah perusahaan-perusahaan
yang pernah disebut Fidel sebagai Perusahaan Rakyat. (Tepuk tangan)
Seandainya
kau menganalisis pekerjaan kita hingga saat ini, kau akan melihat kita telah
konsisten memilih jalan pembangunan ini. Kita mulai pertama dengan jalan yang
semestinya kita mulai, dengan hukum-hukum yang, meski secara hati-hati,
menguntungkan rakyat. Tarif dan sewa listrik diturunkan, pelayanan publik
dibersihkan. Lalu datang undang-undang yang membuat perbedaan besar di jalan
kita. Karena sampai saat itu kita telah menurunkan tarif listrik, tarif
telepon, sewa, dan membersihkan pelayanan publik; kita sedang melakukan apa
yang diminta oleh para pendukung laissez-faire, perdagangan bebas,
untuk kita lakukan. Mereka senang. Memang, mereka yang memiliki bangunan
apartemen tidak senang. Perusahaan listrik tidak senang, dan demikian pula
perusahaan telepon. Namun bahkan perusahan monopoli asing besar merasa senang.
Itulah yang mereka cari: sebuah pemerintahan yang jujur, sebuah pemerintahan
dengan otoritas populer, pemerintahan yang akan sedikit memperbaiki kondisi
hidup rakyatnya dan membuat segala sesuatunya nampak bersih dan jujur.
Pemerintahan seperti ini akan menjadi pemerintahan yang sempurna. Ia akan
sangat mewakili kebesaran "Demokrasi Barat" daripada pemerintahan
Figueres, misalnya, karena Figueres adalah tuan tanah besar, antara lain, namun
itulah yang ideal. [9]
Lalu
datang reformasi agraria, dan segalanya mulai menjadi rumit. Mula-mula ada
perusahaan United Fruit Company, yang seperti kalian ketahui
terkait secara langsung dengan Departemen Negara Amerika Serikat, atau
setidaknya pernah terkait. Selain itu, orang bisa menyaksikan tekad pemerintah
untuk sungguh-sungguh memecahkan masalah rakyat dan bukan hanya bicara, bukan hanya
menghasut rakyat saja. Pada saat yang sama, kekayaan rakyat, harta milik
rakyat, tumbuh dan sejalan dengannya juga ruang gerak bagi manuver pemerintah.
Pemerintah memiliki tanah dan mendistribusikannya diantara petani dan
buruh-buruh pertanian, dan juga baru-baru ini kepada koperasi gula tebu. Dan
atas dasar reformasi agraria kita mulai mengembangkan sistem pabrik kita dan
menciptakan pada level lainnya. Dan pada saat yang sama, hal ini menciptakan
kondisi yang perlu bagi rakyat Kuba untuk masuk, sekali dan selamanya, dalam
proses revolusioner dan maju dengan mantap menuju masa depan. Beberapa hal
kecil lainnya, seperti penyitaan terhadap harta milik penjahat perang,
penyitaan terhadap kekayaan yang telah dicuri dari harta negara, juga
memberikan tambahan kekuatan kepada rakyat.
Lalu
datanglah agresi, agresi dengan pesawat terbang, mengebom Havana,
[10] kita menjawab agresi itu dengan undang-undang revolusioner
baru. Undang-undang minyak, undang-undang penambangan. Kita terus maju
sepanjang jalan revolusioner. Mereka mengancam untuk memotong kuota gula; kita
menandatangani sebuah persetujuan dengan Uni Soviet. Mereka memotong semua
kredit bank kita; kita menandatangani persetujuan dengan beberapa negara
komunis, dan dengan lainnya seperti Jepang, yang merupakan sebuah perjanjian
yang amat menguntungkan. Dengan kata lain, kita telah menganekaragamkan
perdagangan luar negeri kita, mempersiapkan diri untuk menghadapi pukulan.
Karena siapapun yang tahu bagaimana orang-orang ini bertindak, mestinya tahu
bahwa pukulan itu akan datang cepat atau lambat. Pukulan itu ditakdirkan untuk
datang, karena kaum monopoli terkenal tidak adil. Ketika mereka
mulai melihat bahwa kemungkinan mengeduk kekayaan dari sebuah negeri mulai
berakhir, mereka lalu menyerangnya, kadang-kadang secara langsung seperti dalam
masatongkat besar, atau kadang-kadang secara ekonomi. Dan itulah
sebabnya mengapa kita meramalkan apa yang akan terjadi dengan kuota gula. Namun
Kuba masih dihadapkan dengan dilema yang sama: apakah kita akan melakukan apa
yang memang harus kita lakukan dan menghadapi agresi, atau kita begitu saja
menjadi Figueres yang paling baik di benua ini. Selama ini kita selalu
menghindari menjadi seperti Figueres, karena itu berarti akan mengingkari
aspirasi rakyat. Itu merupakan tipu muslihat yang paling licik yang pernah ada,
mencoba berlagak seperti seorang demokrat. Bahkan lebih baik menjadi seorang
Somoza, seorang yang dikenal orang apa adanya. Namun jangan berpura-pura
menjadi seorang patriot, seorang revolusioner, seorang kiri, "namun
moderat," sebagaimana mereka menyebut diri, dan mengkhianati kepentingan
rakyat.
Itulah yang tidak bisa kita lakukan. Kita tidak bisa berbicara kepada rakyat tentang revolusi sementara juga berbicara dengan kaum monopoli di balik pintu tertutup.
Itulah yang tidak bisa kita lakukan. Kita tidak bisa berbicara kepada rakyat tentang revolusi sementara juga berbicara dengan kaum monopoli di balik pintu tertutup.
Kita
telah memilih jalan yang sulit. Kita menganggap inilah yang paling adil, dan
seluruh rakyat bergabung dengan kita di jalan ini.
Nah,
sekarang setelah kita langsung berada di dalam pertempuran, di dalam
pertempuran ganda-pertempuran yang kita hadapi secara fisik untuk
mempertahankan pantai-pantai kita dan pertempuran untuk membangun industri
negeri ini-dan setelah menganalisis semua masalah yang dihadapi negeri kita,
kita lalu bertanya: apa tugas-tugas fundamental dari kelas pekerja?
Tentu
saja, ada banyak tugas. Namun dalam bidang ekonomi ada tiga tugas besar yang
harus dipenuhi, tiga kewajiban yang kadang-kadang bahkan bisa bertabrakan
dengan kepentingan umum yang telah ditempa oleh kelas pekerja melalui
aspirasinya dan pertempurannya menentang kelas majikan. Karena salah satu dari
kewajiban besar kelas pekerja adalah memproduksi. Sekarang, ketika kita katakan
"memproduksi," buruh mungkin berkata, "itu yang selalu dikatakan
oleh para majikan kami, dan semakin banyak kita banyak memproduksi semakin banyak
uang yang kita berikan kepada mereka, dan makin banyak buruh yang tidak
diperlukan, dan itu mengarah pada pengangguran dan penumpukan kekayaan yang
semakin besar." Itu benar, dan itu sebabnya mengapa tampak ada
kontradiksi. Namun kenyataannya adalah bahwa produksi pada saat ini justru
harus diarahkan pada produksi kekayaan sehingga negara bisa menginvestasikan
lebih banyak lagi untuk menciptakan sumber-sumber pekerjaan baru, dan itu harus
merupakan jenis produksi yang tidak menyebabkan satu orang pun tercampak dari
kerja. Kita harus terus menerus melakukan investasi, mengembangkan daya kreatif
rakyat, sehingga sumber daya yang maksimum dapat diinvestasikan dalam
penciptaan sumber pekerjaan baru.
Kalian
tentu tahu bahwa ada garis pedoman, kurang lebih, untuk mengkalkulasi
investasi. Ada investasi, misalnya, bagi konsentrasi modal yang tinggi, lebih
dari 10.000 peso untuk setiap buruh yang dipekerjakan;
pada umumnya investasi itu juga akan menghasilkan laba lebih besar. Dan ada
investasi dengan konsentrasi modal kecil, yang dapat berkisar antara 1.000 atau
2.000 peso untuk setiap buruh. Ini memang menghasilkan sedikit
keuntungan, namun merupakan jenis investasi yang paling cocok untuk kita saat
ini, yaitu mengembangkan industri yang membutuhkan jumlah uang paling sedikit
dan mempekerjakan jumlah buruh yang paling banyak. Kita butuh hal ini lebih
dulu, saya tekankan sekali lagi, karena investasi seperti itu merupakan basis
bagi segala sesuatunya, dalam rangka menghapuskan pengangguran; dan kemudian
juga dalam rangka menciptakan basis teknis yang dibutuhkan untuk mengambil
langkah kedua, yakni industrialisasi total.
Saya
ingin mengamankan ini; (ia menunjukkan sebuah dokumen) kawan-kawan dari
(stasiun televisi) CMQ memberikannya kepada saya. Ini adalah contoh jelas dari
apa yang harus dilakukan kelas pekerja. Ini hanya sebuah usulan agar kita
menyelamatkan semua pita mesin ketik di negeri ini-bukan pitanya, tapi
kumparannya, sehingga kita tidak harus mengimpornya. Sejalan dengan produksi,
inilah salah satu tanggung jawab besar lainnya dari kelas pekerja:
menyelamatkan, dan selalu mengembangkan daya temu sehingga kita tidak pernah
membuang satu sen pun. Uang yang kita buang tidak akan menguntungkan
siapa pun, dan kalau pun menguntungkan seseorang, ia pastilah bukan buruh; ia
pasti menguntungkan seorang pemilik modal, tapi tidak akan pernah buruh. Dan
setiap kali kita menghemat satu sen, kita menempatkannya ke dalam cadangan
pertukaran asing kita, atau ke dalam bendahara nasional, dengan kata lain,
menciptakan kemungkinan mengembangkan sumber kerja.
Produksi
dan tabungan adalah tonggak pembangunan ekonomi. Maksudnya produksi dan
tabungan, ijinkan aku mengulanginya, untuk keuntungan buruh. Kalian tidak bisa
meminta pada siapapun juga untuk berkorban, memberikan perhatian lebih besar,
memanfaatkan waktu seefisien mungkin, jika semua itu pada akhirnya hanya
menghasilkan kekayaan bagi orang lain. Akan sangat tidak adil bila kita
menuntut hal itu. Kita meminta ini dilakukan semua di semua pabrik yang
manajemennya dipegang langsung oleh pemerintah. Akan lebih banyak lagi
pabrik-pabrik yang dibangun, tentu saja-yang akan menjadi milik negara.
Dengan berjalannya waktu, partisipasi negara akan menjadi lebih besar, dan
tanggung jawab kelas pekerja juga menjadi lebih besar. Namun kita juga harus
menghindarkan pemborosan dalam industri yang masih bertahan di tangan-tangan
pribadi, dan kita harus memelihara mesin, karena hingga saat ini kita belum
berhati-hati dengan mesin.
Dalam
banyak kasus kita masih baru mulai belajar, namun kita telah belajar dengan
kurang bertanggung jawab, di semua tingkatan. Kalian tahu dengan baik,
misalnya, bahwa pengemudi dari La Cabana sangat sembrono. Mereka hanya belajar
bagaimana mengemudi mobil yang kita sita dari semua pejabat-pejabat tinggi dari
rejim lama, namun mereka belajar dengan cara yang tidak bertanggung jawab.
Hasilnya adalah seperti yang bisa kalian lihat: baru satu atau dua tahun
mobil-mobil Cadillac itu sudah seperti rongsokan, penyot-penyot, dan
lecet-lecet. Sama halnya dengan yang dialami dengan traktor-traktor itu, dan
ini lebih serius lagi, sebab bila sebuah Cadillac rusak, apakah itu penting?
Kita tidak akan membeli Cadillac baru, kita tidak akan menghambur-hamburkan
uang lagi. Bagaimanapun juga itu kurang penting. Tapi menelantarkan traktor
adalah sesuatu yang serius, karena traktor penting bagi produksi. Dan ketika
sebuah mesin rusak karena ketidakperdulian buruh, mesin itu harus direparasi,
karena jika mesin itu tidak direparasi kita tidak bisa berproduksi. Sehingga
dalam hal ini setiap orang harus memberikan perhatian dan belajar sebanyak
mungkin.
Kewajiban
penting ketiga bagi kaum buruh, di samping produksi dan menghemat, adalah
berorganisasi. Bukan dalam pengertian lama kelas menentang kelas, namun
berorganisasi untuk menyumbangkan lebih banyak lagi bagi revolusi, yang berarti
menyumbangkan lebih banyak lagi bagi rakyat, yang berarti menyumbangkan lebih
banyak lagi bagi kelas pekerja. Karena dengan berjalannya waktu, perbedaan
antara buruh dan petani, misalnya, akan berkurang hingga hampir tak ada. Saat
ini sudah ada sebuah kelompok buruh pertanian, 300.000 orang, yang sedang
mengolah tanah dengan menggunakan metoda yang semakin mekanik. Mereka secara
bertahap sedang berubah menjadi buruh-buruh yang secara teknik semakin maju, dan
dengan cara ini setiap orang akan secara bertahap ditransformasikan menjadi
seorang buruh, setiap orang yang terkait secara langsung dengan produksi. Kita
harus terus mengembangkan hal ini dan memikirkan bangsa secara keseluruhan.
Yakni,
kita harus melakukan hal yang sebaliknya dari yang biasa kita lakukan. Mereka
telah membiasakan kita untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kecil
kita-perhimpunan seandainya ada perhimpunan, selanjutnya dengan tetangga kita,
selanjutnya dengan keluarga kita, selanjutnya dengan individu-diri kita-yang
paling penting: ...Kadang-kadang seseorang berpikir seorang anaklah yang paling
penting, namun pada umumnya, orang berpikir bahwa dirinya lah yang paling
penting. Kita harus berusaha bertindak sebaliknya, berpikir tentang diri kita
sebagai yang kurang penting, yang paling tidak penting di dalam roda gerak
kerja, walaupun dengan tugas membuat bagian dari mesin
tersebut-individu-berfungsi baik. Yang paling penting adalah bangsa,
keseluruhan rakyat Kuba, dan kita selalu harus siap mengorbankan beberapa
keuntungan pribadi untuk keuntungan komunitas secara keseluruhan.
Dan
setiap kelompok manusia berikutnya adalah jauh lebih penting daripada individu.
Sebuah sektor buruh yang terorganisasi adalah lebih penting daripada serikat
buruh pada satu pusat kerja, dan seluruh buruh lebih penting daripada satu
orang buruh. Inilah yang musti kita pahami. Kita musti mengorganisasi diri kita
dengan cara yang baru samasekali untuk mengubah mentalitas lama.
Kita
harus mengubah mentalitas pempimpin serikat buruh, yang fungsinya bukan menjadi
seorang yang berteriak paling keras terhadap pimpinan, seseorang yang
kadang-kadang memaksakan aturan-aturan kerja absurd dalam produksi yang
memungkinkan seorang buruh memperoleh uang padahal tidak mengerjakan apapun.
Buruh yang saat ini menerima upah tanpa mengupayakannya, tanpa
melakukankan apapun, pada dasarnya adalah bersekongkol menentang bangsa
dan menentang dirinya sendiri. (Tepuk tangan)
Demikian,
ada tiga tugas mendasar dari kelas pekerja, dalam pandangan saya. Untuk itu,
seseorang harus memiliki pemahaman terhadap masalah, pemahaman terhadap
pembangunan revolusioner, dan setelah itu, pengetahuan khusus tentang pabrik
tempat ia bekerja, bahkan lebih banyak pengetahuan lagi tentang mesin yang ia
kerjakan, dan pengetahuan tentang keseluruhan sistem produksi. Hal itu harus
menjadi tugas-dan hak-yang dituntut oleh seorang buruh, tugas untuk memahami
dan belajar cara kerja mesin mereka secara sempurna dan mereparasi dan
memperbaikinya bila mungkin; mempelajari mesinnya, bagiannya, dan keseluruhan
proses produksi. Namun selain merupakan sebuah tugas, hal ini adalah juga
merupakan haknya yang harus dituntut dari semua administratur.
Hubungan
yang lebih erat harus dijalin antara buruh dan administraturnya di pabrik-pabrik
yang dijalankan atau dimiliki oleh negara, sehingga mereka dapat bertukar
pengalaman. Mengatur sebuah komplek industri yang besar dan rumit atau
menjalankan sebuah industri tidaklah sama dengan bekerja di dalam industri
tersebut. Masalah yang ada dipandang dari sudut yang berbeda, sebagaimana saya
memandang kalian dari sini, sementara kalian memandang saya dari sudut yang
lain. Seperti itulah buruh dan administratur, bahkan saat ini dalam
pemerintahan yang revolusioner, memandang problem dari sudut yang berbeda. Kita
harus membawa admisnistratur turun ke bangku-bangku kerja, atau membawa buruh
ke meja administratur dan membuat mereka bertukar pengalaman, sehingga mereka
memandang proses dengan cara yang sama, karena mereka telah melihat semua sisi-sisinya,
dan kemudian membuat mereka memecahkan masalahnya.
Dan
kalian akan lihat bahwa banyak tuntutan buruh yang saat ini masih diajukan akan
hilang. Ada pabrik-pabrik yang sudah menjadi milik negara di mana, misalnya,
seorang buruh menemukan sebuah metode bagaimana cara menghasilkan lebih banyak
pada satu mesin, atau pada satu perkakas tenun, dan kepala bagian melarangnya.
Saya tidak akan mengatakan ini pengkhianatan, tapi hal ini merupakan
interpretasi yang keliru terhadap fakta, interpretasi keliru terhadap momen
revolusioner. Hal yang pokok yang harus kita camkan saat ini adalah bahwa semua
cara berpikir lama telah tersapu oleh sejarah. Kita harus mulai berpikir dengan
cara pikir yang baru, dan memahami bahwa kepala-kepala kita berada di atas bahu
kita dan kita harus menggunakannya. Kita harus menganalisa setiap masalah baru
dengan kepala yang jernih.
Para
pemimpin buruh, dan buruh pada umumnya, sekarang akan berpartisipasi dalam
proses produksi dan akan juga diberi tanggung jawab. Kita tidak mampu lebih
jauh maju karena masih banyak pabrik-pabrik di mana diskusi seperti ini tidak
dapat berlangsung karena serikat buruhnya bersikap memusuhi, atau karena
buruh belum memahami inti persoalannya. Jika serikat buruh berbicara dengan
administrasi, buruh berpikir serikat buruh, pemimpin serikat buruh, menjual
kepemimpinan. Semua ini harus dihapuskan, karena tugas kita, tugas
industrialisasi negeri ini, tugas pokok yang dihadapi Kuba saat ini, tidak
dapat dicapai oleh kehendak segelintir orang, tidak pula oleh sejumlah kecil
kaum jenius, tidak pula oleh satu orang saja. Tugas kita adalah menemukan jalan
yang paling baik dan menjelaskannya. Namun tugas rakyat adalah membantu
menemukan jalan yang baik tersebut, menyumbangkan dengan seluruh usahanya
sehingga kita bisa maju lebih cepat sepanjang jalan itu, dan selalu mengkoreksi
kesalahan-kesalahan dengan cara yang konstruktif.
Hingga
saat ini kita hanya menetapkan beberapa tujuan saja, beberapa di antaranya agak
sederhana, agar kita mampu memenuhinya, karena kita masih belum pasti seberapa
baik buruh secara keseluruhan mampu memahami pentingnya setiap masalah,
seberapa jauh mereka akan membantu kita. Kita merumuskan tujuan, misalnya,
untuk melipatgandakan pendapatan per kapita setiap warga Kuba per tahun dalam
sepuluh tahun, yakni, uang yang diterima dalam satu tahun. Dewasa ini setiap
warga Kuba, dengan membagi segala sesuatunya yang ada di Kuba ini berdasarkan
jumlah penduduk, memperoleh kira-kira 400 peso per tahun.
Kalau jumlah ini kalian bagi lagi dengan dua belas bulan, kalian akan melihat
bahwa betapa kecilnya penghasilan setiap warga Kuba sepanjang tahun. Tentu
saja, banyak perempuan dan anak-anak yang tidak bekerja, namun tetap saja
jumlah tersebut sangat kecil.
Sekarang,
dalam waktu sepuluh tahun kita ingin meningkatkan pendapatan per kapita per
tahun di Kuba menjadi kira-kira lebih dari 900 peso. Jumlah ini,
dua kali lipat dari yang sekarang, merupakan sebuah upaya yang sangat besar
yang harus bisa kita lakukan. Meskipun pada kenyataannya kami menyampaikan pada
kalian bahwa kita melakukan hal ini secara sederhana, apa yang kita lakukan ini
adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan di manapun di bumi Amerika Latin
ini. Di Amerika Latin hal itu berarti pertumbuhan 7 persen per tahun pada daya
beli rakyat, pada pendapatan rakyat, dan hingga kini di beberapa negeri Amerika
Latin pertumbuhannya hanya kira-kira 1 atau 2 persen dan di tempat lainnya
bahkan menurun. Dengan kata lain, kita akan memiliki sebuah percepatan
pembangunan yang luar biasa. Proses ini akan lebih besar lagi apabila setiap
orang memahami dengan jelas apa tugas mereka sesungguhnya. Saya tidak bermaksud
mengeluh sama sekali. Mencapai hal ini akan berarti sebuah kemenangan luar
biasa. Atau, bahwa kita akan mencapai pertumbuhan itu, dan ini akan menjadi
kemenangan utama. (Tepuk tangan)
Satu
tujuan lain yang telah kita tetapkan akan, setidaknya, membutuhkan perhatian
lebih besar: menghapuskan pengangguran kira-kira pada akhir 1962, yakni, dalam
dua setengah tahun. (Tepuk tangan) Jangan tepuk tangan dulu; ini adalah
sasaran yang telah kita rumuskan bersama, dan kita baru bisa bertepuk tangan
jika kita telah mencapainya, atau dicemooh jika kita gagal. Tapi hal ini adalah
tugas setiap orang, tugas pemerintah dan rakyat bersama-sama. Dan untuk kita
semua yang telah punya sesuatu untuk dimakan, adalah tugas mulianya untuk
menunjukkan solidaritas terhadap mereka yang tidak memiliki apa-apa atau hampir
tidak memiliki apa-apa.
Seseorang
dari pendengar memotong: "Komandan Guevara, hanya dalam waktu empat hari
setelah negara mulai mengelola hotel-hotel, jumlah tamu meningkat; terdapat
lebih dari 4000 tamu hanya dalam waktu tiga hari. Itu semua karena revolusi
kita, Komandan Guevara." (Tepuk tangan)
Tentu
saja, itu adalah salah satu tugas bersama lainnya yang kita hadapi. Pengelolaan
setiap perusahaan oleh buruh dan pemerintah. Misalnya, hotel-hotel adalah
sebuah industri di mana kualitas kelas pekerja dan para pemimpinnya sedang
diuji. Para pemimpin kelas pekerja, yang dipilih secara demokratis oleh kelas
pekerja, dan yang tidak menerima bayaran, bertugas memecahkan masalah industri
perhotelan. Tentu saja, kemenangan awal ini bukan kemenangan akhir. Hotel
merupakan masalah yang sulit, karena di Kuba hotel dibangun dan distrukturkan
dengan mentalitas kolonial, untuk turis yang datang untuk membelanjakan dollarnya
dalam perjudian atau dalam hiburan-hiburan immoral lainnya. Dengan kata lain,
hotel-hotel itu diperuntukkan bagi para majikan yang datang ke pemilikan mereka
di Karibia untuk meninggalkan sedikit saja dari yang mereka peroleh sepanjang
tahun. Kita hendaknya jangan lupa hal itu.
Sekarang
kita harus sepenuhnya mengubah sistem dan struktur serta mentalitas bisnis
turisme. Turis akan datang. Bila mereka datang dari Amerika Serikat, mereka
akan menjadi turis-turis dengan cukup pengertian dan keberanian untuk
menghadapi semua ancaman, yang kurang lebih tersembunyi, terhadap mereka. Turis
dari Amerika Latin adalah mereka yang ingin menyaksikan secara langsung proses
revolusioner kita. Dan hotel-hotel kita juga harus diisi dengan warga-warga
kita sendiri, dengan warga Kuba yang datang dari seluruh pelosok kepulauan
dalam perjalanan untuk mengetahui negerinya. Dengan kata lain, kita perlu
memperbarui sistem hotel kita secara total, dan itu bukan pekerjaan gampang.
Dan saya yakin bahwa mereka-mereka yang akan mengerjakannya dengan baik adalah
justru para pemimpin yang telah dipilih oleh para buruh, bekerjasama dengan
pejabat-pejabat dari pemerintahan revolusioner.
Beberapa
waktu yang lalu dalam sebuah pidato awal, saya telah menjanjikan, sebagai
pimpinan dari departemen perindustrian, sebuah sistem manajemen campuran dalam
pabrik-pabrik. Tentu saja, kita tidak melupakan hal itu. Sistem tersebut masih
di bawah penelitian. Prosesnya memang berjalan agak lambat karena ternyata
prosesnya tidak sederhana, dan banyak masalah yang harus diantisipasi. Namun
semua itu masih dalam penelitian, dan dalam waktu singkat akan segera
dipraktekkan di semua pabrik negara dan semua pabrik yang dijalankan oleh
negara untuk alasan apapun, yang sekarang ini jumlahnya sangat banyak.
Untuk
mengakhiri pidato ini, dan bila kalian ijinkan, aku ulangi: tugas dari kelas
buruh sekarang adalah berproduksi, dan ingat bahwa hal ini berarti memproduksi
tanpa mengarah kepada berhenti; memproduksi lebih banyak, menciptakan banyak
kekayaan yang pada gilirannya akan menciptakan lebih banyak sumber kerja;
berhemat sebanyak-banyaknya, bukan hanya di tingkat negara, namun di bidang
apapun di mana penghematan berarti penghematan untuk seluruh bangsa;
mempertajam kewaspadaan revolusioner, menemukan-dan ini barangkali yang paling
penting-sumber daya baru dan metoda kerja baru yang akan menyelamatkan uang
negara; bagi kelas pekerja untuk mengorganisasi diri dalam rangka menyumbangkan
usahanya yang paling baik untuk tugas kolektif industrialisasi.
Dan
untuk melakukan itu semua, adalah penting untuk mempelajari dan memahami proses
revolusioner yang akan membimbing kita menuju persatuan dan tingkat ketegaran
yang paling besar. Dan kita harus mempelajari proses produksi, pada kemampuan
kita yang paling baik di setiap levelnya, dengan teliti sehingga kita dapat
menemukan inovasi-inovasi yang akan memungkinkan kita untuk menghasilkan lebih
banyak dan menghemat lebih banyak. Itu saja pesanku untuk hari ini. (Sambutan
sorak sorai sambil berdiri).